Jakarta,
Sekjen PP IA-ITB Hairul Anas mengatakan,
Kisruh Peretasan Pusat Data Nasional membuat ambyar seluruh negeri ini. Salah satu upaya untuk mengatasi kebocoran pusat data nasional (PDN) adalah menggunakan back up data, artinya data-data tersebut jangan disimpan satu tempat tetapi di penyimpanan bantuan dan banyak tempat.
Hal tersebut disampaikan Hairul Anas usai menghadiri diskusi publik bertema “Urgensi Keamanan Siber Nasional: Analisis Kasus Ransomware pada PDNS 2 di Surabaya” di kawasan Tendean Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024).
Anas melanjutkan, kebobolan data PDN seharusnya dilihat dari tidak punya tenaga ahli Bidang IT atau anggaran yang kurang. Karena untuk setiap perubahan dan kebobolan data seharusnya bisa diketahui.
” Tenaga Ahli IT pengamanan data seharusnya sudah ada saat dibuat Pusat Data Nasional (PDN). Atau butuh tambahan anggaran untuk kominfo. Sedangkan tehnologi untuk pengamanan sudah banyak tersebar di dunia, tinggal support anggaran saja. Padahal anggaran untuk pengamanan tidak terlalu besar.” ucap Ridho.
Terkait kebocoran data, kata Anas, Kominfo (Komunikasi dan Informatika) sebagai penyelenggaranya seharusnya sudah mengetahui. Karena Kementrian kominfo yang mengatur anggaran.
” Solusi dari permasalahan peretasan Pusat data Nasional (PDN) ada tiga komponen. Pertama, keahlian orang ITnya kemudian tehnologi terkini yang harus di update, terakhir penyiapan anggaran yang mumpuni.” Pungkas Anas kepada awak media. (Edo)