LAHAT I Selatan.news – Dewan Kesenian Lahat (DKL) menggelar pemilihan ketua baru untuk masa bakti yang akan datang pada hari ini, Rabu (7/8/2025). Dalam proses tersebut, Bakrun terpilih sebagai Ketua DKL Lahat. Namun, pemilihan tersebut menuai sejumlah pertanyaan dan keluhan dari salah satu pendaftar calon ketua, yakni Rozi Adiansyah.
Rozi mengaku kecewa atas proses seleksi yang menurutnya tidak transparan dan tidak sesuai dengan petunjuk teknis pemilihan yang berlaku. Ia menilai bahwa dirinya tidak diperlakukan secara adil oleh panitia.
“Saya sudah mengembalikan formulir dan memenuhi semua persyaratan, tetapi tidak dimasukkan sebagai calon. Tiba-tiba hanya diumumkan ada tiga kandidat, dan saya tidak termasuk,” ungkap Rozi saat dikonfirmasi usai kegiatan.
Sementara itu, menurut pernyataan salah satu tim seleksi, Ridwan, terdapat lima orang yang mendaftar sebagai calon ketua DKL. Namun, dikatakan bahwa hanya tiga orang yang mengembalikan formulir secara lengkap dan sesuai persyaratan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Rozi membantah. Ia mengklaim bahwa telah mengembalikan formulir sesuai ketentuan dan merasa keputusan panitia dilakukan secara sepihak.
“Ini seperti hanya formalitas saja, dan tidak sesuai dengan AD/ART DKL Lahat. Saya sangat kecewa dengan kinerja panitia,” tambahnya.
Menanggapi persoalan ini, Ketua Umum LSM GRPK RI, Saryono anwar,S.Sos.SH.CPM, menyayangkan dugaan ketidakterbukaan dalam proses seleksi calon ketua DKL tersebut. Ia menilai organisasi seni seperti DKL seharusnya menjadi contoh dalam menjunjung prinsip demokratis dan transparansi.
terkait syarat pendaftaran dan penerimaan calon DKL yang tidak transparan dan tidak sesui persedur yang berlaku,,karna persyaratan calon tidak sesuai dgn AD/ART DKL dan yang di ragukan lagi PANLEKNYA apa memang audah sesuai dengan ketentuan lagi pula seharusnya yang jadi ketua mempunyai keahlian dibidang kesenian yang besertifikat dari lembaga yang terakreditasi.
“Jika benar ada calon yang memenuhi syarat namun tidak diloloskan tanpa penjelasan, ini tentu patut dipertanyakan. Kami mendorong agar panitia bersikap terbuka dan menjelaskan secara resmi kepada publik agar tidak timbul polemik berkepanjangan,” ujar Saryono.
Hingga berita ini diturunkan, panitia pemilihan Ketua DKL Lahat belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan ketidaksesuaian proses seleksi tersebut. Pihak panitia diharapkan dapat memberikan klarifikasi untuk menjawab keluhan yang disampaikan demi menjaga kredibilitas proses demokrasi dalam tubuh organisasi kesenian daerah ini.
Laporan: Red



































