Sejarah mencatat bahwa Jenderal Besar Soeharto berperan besar dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari hegemoni ideologi komunisme. Untuk mengenang atas jasanya menyelamatkan Pancasila tersebut terbentuklah lembaga Kajian dengan nama INSTITUT JENDERAL BESAR SOEHARTO.
Deklarasi ini berlangsung pada
Rabu ( 1 /10/ 2025 ) di
Gedung Juang 45 Jl Menteng Raya No.31 – Jakarta Pusat.
Deklarasi Pembentukan INSTITUT JENDERAL BESAR SOEHARTO dan
Mengenang jejak sejarah Bapak pembangunan, Jenderal BESAR Soeharto adalah memberikan energi positif terhadap komitmen bangsa untuk mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Institut ini memiliki tanggung jawab moral dan Sejarah untuk senantiasa mendesain kegiatan- kegiatan yang berorientasi mengenalkan secara masif rekam jejak sejarah serta perjalanan keberhasilan Bpk Soeharto dalam memimpin Indonesia selama 32 tahun.
Soeharto bukan sekadar dikenang pada saat peristiwa pengkhianatan G30 S PKI dan 1 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila, namun lebih dari itu Soeharto merupakan sosok pemimpin yang berhasil membangun pendidikan, infrastruktur ekonomi serta harmoni anak bangsa.
Sebagai manusia biasa Pak Harto tentu saja memiliki banyak kelebihan dan kekurangannya. Generasi Z atau kaum milenial perlu diperkenalkan secara masif dan detail bagaimana sosok Pak Harto sesungguhnya. Karena beberapa dekade terakhir ini sejarah tentang Pak Harto kurang terangkat bahkan boleh dibilang tenggelam dari permukaan. Meski selama ini banyak sekali komunitas yang mengatasnamakan Pak Harto tapi pembahasan seputar persoalan yang terkait dengan rekam jejak pemerintah orde baru dibawah Presiden Soeharto masih sedikit.
Sosok Pak Harto selain tokoh yang memiliki heroisme sejak muda tapi juga memiliki empati kemanusiaan yang cukup tinggi. Dia satu- satunya pemimpin dunia yang berani terjun langsung ke arena perang yang sedang berkecamuk di Bosnia Herzegovina dalam membantu kemanusiaan. Puskesmas dan posyandu didirikan saat beliau berkuasa. Swasembada beras dan swasembada pangan berhasil ketika dia jadi presiden. SD Inpres populer saat Presiden Soeharto memimpin. Kewibawaan Soeharto sebagai pemimpin Asean terbukti hingga akhir jabatannya. Program transmigrasi menjadi program yang hingga kini masih dirasakan sampai saat ini. Legasi- legasi Pak Harto ini merupakan catatan yang perlu kita kenang