Selatan News, Jakarta- Kegiatan Kajian Shubuh Pondok Pesantren Al Husnayain Pekayon, Jakarta Timur dihadiri Pengurus Partai Ummat DKI Jakarta. Menurut Ketua DPW Partai Ummat DKI Jakarta, Imawan, S.Sos dirinya bersama pengurus hadir pada kajian shubuh di Pondok Pesantren Al Husnayain Pekayon, Jakarta Timur (02/09) dalam rangka belajar kajian tafsir yang diselenggarakan Pondok Pesantren Al Husnayain Pekayon, Jakarta Timur. “Banyak hal pada Studi Islam di kajian Shubuh ini perlu dikaji seperti tafsir Hadist, Fikih, dan Aqidah. Hal ini untuk menambah literasi kami sebagai Partai Politik pada narasi Keummatan untuk membangun bangsa dan negara” jelas Imawan.
Sementara itu Ketua DPD Partai Ummat Kota Administrasi Jakarta Timur, Haji Wahyu menjelaskan literasi Islam pada kajian Shubuh dalam konteks pelayanan publik pada Partai Politik dan aktor Politik untuk memahami tekstual dari Al-Qur’an dan Hadist pada tiap jaman yang memerlukan akselerasi pada hamba hamba-Nya yang berfikir. Pimpinan Pondok Pesantren Al Husnayain Pekayon, Jakarta Timur, KH. Cholil Ridwan, LC menyampaikan kajian Shubuh di Pondok Pesantren Al Husnayain ini sebagai bentuk layanan Pondok Pesantren Al Husnayain pada Ummat untuk melek ilmu kebutuhan Fardhu Ain manusia dalam kehidupan. “tujuan kajian Shubuh di Pondok Pesantren kami ini untuk menarik kesadaran Ummat pada kebutuhan dirinya atas keilmuan tafsir baik itu Hadist, Fikih dan Aqidah sehingga pada proses kehidupan masyarakat dilingkungan sekitar Pondok Pesantren kami ini , bahkan masyarakat yang mau belajar studi Islam pada tafsir tafsir oleh ulama ulama Islam bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan sosialnya ” ujar KH. Cholil Ridwan, LC.
Menurut salah seorang Mahasiswa S3 Doktor Dirasah Al Islamiyyah salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Timur, Deddi Fasmadhy kajian Shubuh melalui Pondok Pesantren, masjid penting sebagai sebuah kebutuhan ummat pada literasi literasi Islam yang secara konteks dari tekstual Al Qur’an dan Hadist dapat difahami masyarakat dalam tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan. “Kajian Shubuh dalam studi Islam ini luas seluas Langit cakrawala, dan dalam seperti samudera. Tentunya kajian Shubuh pada tekstual Al Qur’an dan Hadist serta pemikiran pemikir Islam menjadi kebutuhan pada aplikasi aksi ummat dalam kehidupannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarganya , dan berjenjang hingga peningkatan kehidupan berbangsa dan bernegara diterjemahkan pada konteks tiap jaman” pungkas Deddi.
Kembali mahasiswa S3 ini menambahkan bahwa tidak ada salahnya Partai Politik bekerjasama dengan unsur pengurus Pondok Pesantren dan Masjid dalam meningkatkan literasi keislaman Ummat dan masyarakat sebagai bentuk layanan publik dan membuka cakrawala Keummatan pada sosial ekonomi dan budaya hingga politik.
“Pendidikan sektor informal dalam bentuk kajian Shubuh atau kajian kajian keislaman lain lain dapat di duplikasi ummat sebagai bentuk internalisasi nilai nilai adab dan keilmuan beragama pada tatanan memanusiakan manusia sebagai rasa syukur kita sebagai manusia yang lemah dan fakir pada keilmuan” ujar Deddi menutup dialog dengan awak media. Selatanews//Heru Atna