CINTA DAN LUKA,
INDIAN GUNUNG TAK PANDE SELFI ITU…
Jazz dengan muatan sastra, masih dengan oplosan rock progresif dan tempo Bebop.Release global dengan marketing dan manajemen efektif digital,tapi sekaligus juga melawan arus rata-rata industri pop.
Usia senjakala tetap dengan idealisme berat dan berani selaraskan diri berkomunikasi dengan anak-anak jamannya, jaman digital!Kolaborasi dan jaming Bapak-Anak, Heru Atna dan Gusti Arus, menunjukkan tanda-tanda jaman itu.Ini jika saya harus mendeskripsikan retrospeksi seorang Heru Atna dengan release album terkininya.
Heru Atna sendiri menerimanya dengan penuh kerendahan hati dan berterimakasih sekali.Lalu sambil menikmati kopi senjakalanya dan improvisasi memainkan piano Heru Atna mengaku: “Aku hanya Indian Gunung Tak Pande Selfi, tak putus arus melepas mantra-mantra poetic jazz kontekstual, ikhtiar siar gerilya revolusi kebudayaan, sebagai aktivis abadi di garis depan!



































