Selatan News, jakarta – Organisasi masyarakat GRPK RI (Gerakan Rakyat Peduli Kedaulatan RI) mengungkapkan keprihatinannya terhadap Kedaulatan Digital Indonesia yang kini dinobatkan sebagai negara nomor satu dalam judi online di dunia. Deddy, merupakan Ketua Umum dari Ormas GRPK, menyoroti kurangnya intervensi dan mitigasi dari pemerintah dalam menangani masalah ini.
Menurut Deddy, mengutip pendapat Ketua Umum Partai Ummat bahwa pendapatan dari tiga situs judi online terbesar di Indonesia telah menembus angka satu triliun rupiah. “Ini adalah uang bedsar yang sangat mengkhawatirkan,” ujarnya. “Pemerintah seharusnya mampu mengintervensi dan melakukan mitigasi, namun sayangnya, kedaulatan digital kita tidak berdaulat.”
Deddy menjelaskan bahwa masalah kedaulatan digital di Indonesia multidimensi seperti judi online, pornografi, dan LGBT, yang mana anak-anak menjadi korban utama. “Anak-anak kita , generasi muda Indonesia saat ini adalah native digital, yang membuat mereka rentan terhadap pengaruh negatif dari berbagai konten di internet,” tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa kondisi ini merusak generasi muda, yang kini tengah mengalami penurunan nilai-nilai adab dan akhlak. “Sebagai bangsa, kita sedang feeding away dalam konteks adab dan akhlak, karena telah terjadi pembiasaan yang buruk serta pengkaburan dan homogenisasi budaya.”
Ketua Umum Ormas GRPK RI ini mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi masalah ini. Mereka berharap adanya kebijakan yang lebih tegas dan upaya edukasi yang lebih gencar untuk melindungi anak-anak dan generasi muda dari dampak buruk dunia digital. SN